• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Senin, 22 Oktober 2018

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN WAKTU

Untuk dapat mengelola waktu dengan tepat, maka diperlukan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar manajemen waktu agar lebih berhasil dan berdaya guna. Berikut prinsip dasar manajemen waktu yang penting diperhatikan.
a. Sediakan waktu untuk perencanaan dan menetapkan prioritas.
b. Selesaikan tugas berprioritas tinggi sesegera mungkin dan tuntaskan tugas sebelum mulai tugas yang lain.
c. Prioritaskan kembali tugas yang tersisa berdasarkan informasi baru yang terkait.

Tiga kategori prioritas waktu, sebagai berikut:
a. Jangan dikerjakan. Prioritas waktu jangan dikerjakan mempunyai karakteristik berikut:
    1. Masalah dapat hilang tanpa diatasi.
    2. Sudah kadaluwarsa.
    3. Dapat dikerjakan oleh orang lain.
b. Kerjakan nanti. Prioritas waktu dikerjakan nanti mempunyai karakteristik berikut:
    1. Tidak disertai jatuh tempo.
    2. Dapat ditunda.
    3. Dapat diperlambat.
Alasan penundaan tugas sebagai berikut:
   1. Tidak ingin memulai.
   2. Tidak tahu dari mana memulai.
   3. Tidak tahu dari mana memulai meskipun ingin memulai.
c. Kerjakan sekarang. Prioritas waktu kerjakan sekarang merupakan kebutuhan unit operasional harian misalnya kebutuhan yang berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut.
   1. Kebutuhan peralatan.
   2. Kebutuhan staf.
   3. Rapat.

EFEK-EFEK MANAJEMEN WAKTU

Orr dan Tracy (1997) mengatakan bahwa efek-efek dari manajemen waktu berbagi menjadi 10 macam sebagai berikut:
a. Meningkatkan keteraturan hidup, percaya diri, dan displin.
b. Meningkatkan kualitas kehidupan di luar jam kerja.
c. Meningkatkan penghasilan (gaji) pada tiap individu.
d. Meningkatnya kepuasan kerja pada individu.
e. Mengurangi keslahan yang dibuat dalam pekerjaan.
f. Menguruangi jumlah krisis yang dihadapi individu.
g. Menurunnya tingkat stres pada individu.
h. Individu dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dan memperoleh prestasi yang baik.
i. Meningkatkan kecepatan kerja.
j. Meningkatkan kualitas daan produktivitas kerja.

                                 

Adapun Forsth (2009) mengemukakan bahwa dampak dari penggunaan manajemen waktu, sebagai berikut:
a. Memiliki prioritas yang jelas dalam bekerja.
b. Dapat mengurangi keterlambatan dan kesalahan dalam bekerja.
c. Dapat tepat waktu dalam melakukan suatu pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja.
d. Memiliki kemampuan untuk tetap berkonsentrasi terhadap pekerjaan sehingga dapat meningkatkan prodoktivitas kerja yang baik.
e. Dapat melatih kebiasaan disiplin untuk hal-hal yang berhubungan dengan waktu sehingga pekerjaan yang dilakukan akan lebih efisien.







FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MANAJEMEN WAKTU

Manajemen waktu tiap individu berbeda dengan individu lainnya, dikarenakan adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi manajemen waktunya. Faktor-faktor yang memengaruhi manajemen waktu sebagai berikut.

a. Usia
    Terdapat hubungan antara usia dengan manajemen waktu. Semakin tinggi usia seseorang, maka semakin baik pula kemampuan manajemen waktunya. Adapun sebaliknya semakin rendah usia seseorang, maka semakin kurang kemampuan manajemen waktunya.

b. Jenis Kelamin
    Misalnya, apabila wanita mempunyai waktu luang, maka wanita lebih suka mengisi waktu luang tersebut dengan melakukan pekerjaan yang ringan daripada bersantai-santai. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh waktunya cenderung digunakan untuk diisi dengan berbagai macam aktivitas.

Adapun Srijanti faktor-faktor yang dapat memepengarui manajemen waktu sebagai berikut:
a. Adanya Target Yang Jelas
    Dengan adanya target pencapaian maka hidup akan lebih terarah dan waktupun dapat diatur dengan sebaik-baiknya.

b. Adanya Prioritas Kerja
    Invidu yang dapat menjalankan manajemen waktu dengan baik akan mencurahkan seluruh konsentrasi dan energinya untuk mencapai prioritas yang telah ditetapkannya. Adanya prioritas dalam bekerja merupakan salah satu faktor utama yang membuat individu berhasil melakukan pekerjaan dengan baik.

c. Penundaan Pekerjaan
    Kebiasaan menunda pekerjaan seringkali menyebabkan kehabisan waktu dan tenaga saat akan mengerjakannya, sehingga bila dipaksakan melaksanakannya maka hasilnya bukanlah yang terbaik karena dilakukan dengan sia-sia.

d. Pendelegasian Tugas
    Sifat kurang percaya pada orang lain dan ingin semua pekerjaan selesai dengan sempyrna seringkali membuat tersitanya waktu yang kita miliki. Perlu kiranya diingat bahwa pekerjaan yang dilakukan orang lain mungkin tidak sebaik jika sendiri, akan tetapi jika pekerjaan tersebut tidak yang utama kenapa tidak didelegasikan saja pada orang lain dengan tetap diawasi. Hal itu dapat lebih meringankan pekerjaan, waktu yang ada dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan lain yang lebih berkualitas di samping sapat meningkatkan rasa percaya diri, kebahagiaan dan rasa hormat dari orang yang kita berikan.

e. Penataan Ruang Kerja
    Ruang kerja membosankan dapar membuat pekerja kurang merasa nyaman dalam melakukan suatu pekerjaannya sehingga dapat mengakibatkan sulitnya mendapathasil kerja yang baik.

ASPEK-ASPEK MANAJEMEN WAKTU



Menurut Atkinson dkk. (1990), aspek-aspek dalam manajemen waktu mencakup adanya usaha-usaha berikut ini:
a. Menetapkan Tujuan
   Bagian utama dari pengelolaan waktu adalah menetapkan tujuan dari hal-hal yang ingin dicapai atau yang akan dikerjakan. Keenan (1995) mengatakan bahwa dengan menetapkan tujuan dapat membantu individu untuk memfokuskan perhatian ke arah tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan merencanakan sesuatu yang harus dikerjakan dalam batasan waktu yang tersedia sehingga dapat mencapai target yang diinginkan.

b. Menyusun Prioritas
    Sebelum mengerjakan sesuatu, perlu disusun terlebih dahulu urutan prioritas yang akan dilakukan. hal tersebut dikarenakan waktu yang tersedia terbatas dan tidak semua pekerjaan memiliki nilai kepentingan yang sama. urutan prioritas dibuat berdasarkan peringkat, yaitu dari prioritas yang tertinggi sampai dengan prioritas yang terendah. urutan prioritas dibuat dengan mempertimbangkan hal-hal mana yang dirasakan penting, mendesak, dan seharusnya dikerjakan terlebih dahulu sehingga target dapat dapat tercapai sesuai dengan keinginan dalam batas waktu yang ditentukan. Menurut Atkinson (1990), dalam menyusun prioritas dibutuhkan ketelitian tinggi dan kemampuan menyusun strategi agar hasil pokok dan penggunaan waktu dapat tercapai secara maksimal.

c. Menyusun Jadwal
    Jadwal adalah daftar kegiatan yang akan dilakukan beserta urutan waktu dalam suatu periode tertentu. Kegiatan dalam menyusun jadwal tersebut dari dua jens, yaitu kegiatan yang bersifat rutin dan kegiatan yang bersifat sementara. Menurut Taylor (1990) fungsi pembuatan jadwal adalah agar individu dapat menghindari bentrokan kegiatan, menghindari kealpaan, dan mengurangu ketergesaan.

d. Bersikap Jadwal
    Bersikap asertif dapat didefinisikan sebagai ekspresi yang bertanggung jawab dari perasaan dan pikiran seseorang terhadap orang tertentu pada waktu yang tepat (Orr, dalam Haynes 1994). Lebih lanjut Atkinson (1990) menjelaskan bahwa sikap asertif dapat diartikan sebagai suatu sikap tegas untuk berkata, "Tidak!" atau menolak suatu permintaan maupun tugas dari orang lain dengan cara yang positif tanpa harus merasa bersalah atau menjadi agresif. Bersikap tegal dalam hal ini merupakn strategi yang diterapkan guna menghindari pelanggaran hak dan memastikan bahwa orang lain tidak mengurangi efektivitas penggunaan waktu. Dalam bersikap aertif tetap dibutuhkan suatu pertimbangan yang matang dari segi konsekuensi atau besar kecilnya dampak positif dan negatif yang akan diterima oleh individu.

e. Menghindari Penundaan
    Penundaan adalah penangguhan sesuatu hal hingga terlambat dikerjakan, dimana pekerjaan tersebut seharusnya diselesaikan sekarang atau lebih dini lagi (Orr, dalam haynes 1994). Penundaan dalam melaksanakan tugas dapat menyebabkan ketidakberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya, kemudian meruskan jadwal kegiatan yang telah disusun dan mengganggu tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Beberapa hal untuk mengindari penundaan adalah menetapkan apa saja pekerjaan yang lebih utama yang harus dikerjakan, kejelasan sasaran yang ingin dicapai, meningkatkan motivasi diri, adanya rasa percaya diri, dan disiplin dalam mengerjakan tugas (Atkinson, 1990).

f. Meminimumkan Waktu yang Terbuang
   Pemborosan waktu mencakup segala kegiatan yang menyita waktu dan kurang memberikan menfaat yang maksimal. Hal tersebut sering menjadi penghalang bagi individu untuk mencapai keberhasilannya karena sering membuat individu menunda melakukan kegiatan yang penting, sumber-sumber pemborosan waktu antara lain, menonton televisi, menelpon, perjalanan pulang pergi, melamun, menunggu, dan melayani tamu tak diundang, mengerjakan sesuatu yang seharusnya dikerjakan orang lain. Menurut Atkinson (1990) peminimuman waktu harus didukung oleh sikap positif serta keinginan untuk mengubah kebiasaan, mempunyai rencana yang tepat, dan membina disiplin pribadi.

Canfield dalam teorinya mengemukakan aspek-aspek manajemen waktu mencakup berikut:
a. Perencanaan
    Canfield (1987) mengemukakan bahwa perencanaan diperlukan untuk membuat seseorang tetap pada pilihannya untuk menyeleksi pekerjaan yang ada dengan didorong oleh tekad yang kuat untuk menyelesaikan tugas sampai tuntas. Aspek penetapan tujuan akan sangat membantu sebagai usaha untuk mencapai sasaran hidup, sasaran hidup yang ingin dicapai tentu saja mencakup kepuasaan dalam bekerja dan peran dalam kehidupan sehari-hari.

b. Menetapkan Prioritas
    Menentukan prioritas berarti seseorang berushan untuk menentukan dari sekian banyal hal yang harus dikerjakan dan mana yang perlu didahulukan berdasarkan tingkat kepentingannya. Sejalan dengan Canfield (1987), Martin dan Osborne (1989) mengemukakan bahwa menentapkan prioritas berarti mengidentifikasi sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan mana yang penting yang harus dituntaskan, selain itu penetapan prioritas diperlukan untuk meminimumkan kecenderungan untuk membuang-buang waktu pada kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat.

c. Melakukan Delegasi
    Martin dan Osborne (1989) mengemukakan delegasi artinya menyerahkan suatu pekerjaan kepada orang lain yang dinilai lebih tepat dan dapat menyelesaikan suatu pekerjaan tersebut. Sehingga waktu yang kita miliki akan lebih efisien, kemudian kita akan lebih dimudahkan untuk melakukan pekerjaan lain yang lebih penting dan perlu dikerjakan sehingga menjdikan waktu lebih berproduktif.

d. Displin Diri
    Disiplin dairi akan mengarahkan individu untuk berorientasi pada tugasnya sendiri dan menghindarkan diri dari hal-hal yang bisa menghambat penyelesaian tugas.
    Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek manajemen waktu mencakup adanya perencanaan, menetapkan tujuan, menyusun prioritas, menghindari penundaan, menyusun jadwal, bersikap asertif, meminimumkan waktu yang terbuang, kemudian adanya disiplin diri.

Jumat, 19 Oktober 2018

PENGERTIAN & FUNGSI MANAJEMEN WAKTU


1. PENGERTIAN MANAJEMEN WAKTU
    Menurut para ahli:
    - Menurut Forsyth (2009)
      Manajemen waktu adalah cara bagaimana
      membuat waktu menjadi terkendali sehingga
      menjaminterciptanya sebuah efektivitas dan
      efisien juga produktivitas.
    - Menurut Orr (dalam Atkinson, 1994)
      Manajemen waktu sebagai kemampuan
      menggunakan waktu secara efektif dan efisien
      untuk memeroleh manfaat yang maksimal.

    - Menurut Higgins (dalam Atkinson, 1994)
      Manajemen waktu sebagai proses untuk menjadikan waktu lebih produktif, dengan cara mengatur
      apa yang dilakukan dalam waktu tersebut.
      Berdasarkan kesimpulan diatas bahwa:
      Manajemen waktu adalah suatu kemampuan menggunakan waktu secara efektif dan efisien
      sehingga tercapai produktivitas yang maksimal.

2. FUNGSI MANAJEMEN WAKTU
    Mengapa kita perlu memanajemen waktu sebaik mungkin? Selain karena waktu itu sangat
    berharga, ada beberapa alasan lainnya sebagai berikut:
    a. Karena waktu kita terbatas, sedangkan pekerjaan senantiasa bertambah.
    b. Manajemen waktu membatu kita untuk bekerja lebih efektif dengan skala prioritas.
    c. Manajemen waktu menjauhkan kita dari stres, karena kita dapat mengontrol setiap tugas dan
        tanggal waktu.
    d. Manajemen waktu membuat kita lebih produktif, karena dapat menghindari hambatan dan
        gangguan yang menghalangi dari tujuan.
        Sebuah sistem manajemen waktu yang sesuai dengan kebutuhan dapat membatu kita
        menyelesaikan pekerjaan dalam waktu singkat. Apapun prioritasnya, mempelajari cara 
        mengatur hidup dan belajar akan membatu kita mencapai tujuan hidup.
        Arti penting me-manage waktu sebagai berikut:
       a. Membantu membuat prioritas.
       b. Mengurangi kecenderungan untuk memnuda.
       c. Membantu kita menghindari "tabrakan waktu".
       d. Memberi kita kebebasan dan kendali karena manajemen wakt tidak akan membatasi ruang
           gerak seseorang.
       e. Membatu kita menghindari perasaan bersalah.
       f. Membantu mengevaluasi kemajuan kita.